Selasa, 15 April 2014

Muhasabah dalam musibah



 Dalam keheningan ini, begitu senyap..banyak waktu yang disediakan Allah bagiku untuk merenung, bermuhasabah, menghitung nikmat Nya yang seringkali aku abaikan. Dalam kesendirian ini, ku sampai pada titik sadarku, bahwa hadirku kiranya cukup berarti bagi orang-orang di sekitarku.  Dalam masa ujian ini, kusyukuri penuh kehadiran mereka yang kusayangi, kusyukuri penuh kasih sayang Allah yang tercurah untukku. Semakin ku mendekat, Ia semakin nyata dekat dalam hatiku…hanya Asma agungnya yang kusebut, ketika perih mendera ragaku, ketika ngilunya menghunjam jantungku, ketika rasa sakit mengoyak kesabaranku. Hanya Dia, hanya Allah yang kusebut, berharap belas kasihNya kepadaku.
     48 hari telah berlalu. Aku masih disini, di kamar ini, berjibaku dengan rasa sakit yang Allah tunjukkan, agar aku dapat mensyukuri semua nikmat yang selama 36 tahun umurku Dia berikan. Agar aku tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh. Agar aku mampu mengkhatamkan Alquran-ku tanpa terganggu kesibukan duniawi yang terkadang membelenggu.
     48 hari telah berlalu. Aku masih bersemangat untuk pulih, meski terkadang rasa perih merampas, merongrong pertahananku. Aku bersyukur, sungguh bersyukur…diberikanNya keluarga yang sungguh sabar merawatku, bergadang menemani mataku yang sulit terpejam di malam hari. Duh Allah Yang Maha Welas Asih….sayangilah keluargaku, jaga dan lindungi mereka selalu, bahagiakan hati mereka
, limpahkanlah untuk mereka pahala dan kebaikan yang terus mengalir…seperti air mata yang tak pernah berhenti mengalir saat ku mengingat kebesaranMu. Amien….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar