Sabar itu indah..eh apa iya...

Suatu waktu, ada teman yang mentertawakan konsep Islam tentang kesabaran yang saya tawarkan. Kesabaran itu tiada batasnya. Apa iya?
Jelas ada, katanya..saya balik bertanya, apa batasanannya ? Kemudian meluncurlah batasan-batasan yang kian lama kian absurd, tidak pas, tidak terukur alias tidak akurat. 

Waktu berlalu...
Saat ini dia bisa mengerti dan menghayati penuh konsep Islam tentang kesabaran. 
Hari ini, pertanyaannya sudah meningkat, bagaimana caranya agar selalu mampu bersabar, ketika kenyataan tak sesuai harapan, ketika teori tak sesuai prakteknya, ketika kenyataan dan kepahitan hidup terus menggerus kekuatan dan keimanan.

Apa jawaban saya ?
Sederhana...
Kulakan sabar...
Dimana, dan bagaimana caranya, ia mendesak curious..hehehhe

Saya ibaratkan batere handphone, kesabaran dan keimanan kita harus selalu full agar performa handphone kita optimal. Nah, ketika dirasa sudah berkurang atau bahakan hampir habis, maka segera kita ambil charger untuk mengisi ulang batere yang hampir habis itu, jangan sampai HP kita mati gara-gara kecerobohan kita. Akan butuh waktu lama untuk booting hp yang mati kehabisan batere atau mati "terpaksa".
Terus, bagaimana cara mencharge kesabaran kita?
1. Mendekat kepada Allah Azza wa Jalla
2. Memperbanyak ibadah sunnah disamping memperbagus ibadah wajib
3. Banyak bergaul dengan orang-orang sholih
4. Banyak menyimak, menyaksikan, mendengarakan kajian dan siraman rohani
5. Memperbanyak silaturrahim
6. Menambah wawasan dengan memperbanyak pengetahuan 
dan mungkin masih banyak lagi yang belum saya sebutkan.
That's why, Allah begitu mencintai orang-orang yang sabar. Mau jadi hambaNya yang dicintai? 
From now on, yuk belajar dan berlatih untuk selalu bersabar. 

Magnet itu bernama pantai

Magnet itu bernama pantai..
Sebagian besar makhluk di planet ini meyukai pantai..
Eksotismenya begitu menawan hati
Ketenangannya mendamaikan hati yang gundah gulana

Pada dasarnya setiap insan ingin berlabuh
Melabuhkan angan ataupun cita-citanya
Keindahan pantai ataupun dermaganya
Jangan sampai melenakan perjalanan kita

Perjalanan kita masih panjang, kawan...
Banyak bekal yang harus kita kumpulkan
Untuk kembali ke kampung halaman
Kampung akhirat yang kekal dan nyaman

Jaga hati, jaga iman....

Honey...
Rajut merajut
Kekal rasaku
Menerpa kisah
Budi aku tabur
Rasapun tersemai
Kaupun berpura
Bak semalu
Tertunduk membisu
Dalam sepi

Menjadi rutinku
Mengemis kasihmu
Kaupun bergeming
Hingga aku bertanya
Honey...
Siapa aku disisimu
Di rongga diri
Doa selalu berbunga
Namun...
Indahnya swargaloka
Tak aku temui jua
Musabab
Syahdu kasihmu
Yang belum pernah aku kecap
Serupa siluet lukisan monalisa
Aku tersentak
Kau tiada pernah di sisi
Honey...
Biarlah
Mamiri itu berlalu
Membawa kisah ini
Ke sebelah awan itu
Agar tertulis
Di tepi-tepi
Garis bintangNya
Honey...
Jika saja langit hari tak menggelanyut awan hitam
Dapat kau lihat
Bagaskara trus berlari ke ufuk barat

Another poem

Dawai hati
Rindu dalam titian biru
Namamu kian syahdu
Meliuk
Melambai
Dalam kalbu
Cintaku yang tiada jemu
Kan ku semai di sepanjang waktu
Karna kaulah
Binar-binarku
Ketika kau hadir
Ada rasa damai dalam hati
Kepadamu
Resah ini aku tambat
Seakan aku matikan semua rasa tuk semua
Hati batin ini masih milikmu
Hingga di penghujung waktu

LOVE POEM

Han...
mamiri pagi begitu sepoi
menerpa wajahku nan sepi
gegunung itu di tempatnya begitu perkasa
namun...
tak sedigdaya batin yang dilanda lara
bebukit itupun rapi
tinggi rendahnya begitu mencipta ritme alam yang begitu syahdu
tapi tidak begitu dengan batinku
yang kini dirundung pilu
musabab...
rindu rindu yang tak bertuan
han...
aku kan selalu mencoba
semai benih-benih itu...
dengan sisa bayang rinai tawamu...
yang telah begitu melabuh palung atmaku....

BELAJAR ITU MENYENANGKAN

Bertemu kawan lama, menyambung kembali silaturrahim, menambah wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan lainnya. Pada dasarnya Islam mengajarkan kita untuk terus belajar, menggali potensi diri, membaca fenomena alam ciptaan Sang Maha Indah, sepanjang usia.
Tak ada kata terlambat untuk belajar.

Konsep 'iqra' dalam Al-quran, bukan hanya berhenti pada kata iqra' semata, setelahnya ada bismirabbukalladzi khalaq, artinya bahwa setiap kita belajar membaca, apapun...harus dengan tidak melupakan prinsip-prinsip ketuhanan.

Menjadi guru autentik, bukan hal yang mudah. Bukan hanya sekedar mengajar, namun juga mendidik. Guru di sekolah manusia, mestinya juga harus seseorang yang benar-benar 'manusia'.

BISMILLAH....

SETAJAM SILET

Apa yang ada di benakmu ketika membaca judul postinganku ?
Yup....di sebuah diklat yang aku ikuti, ada seorang ibu guru yang melontarkan ucapan pedas, teramat pedas bahkan kepada rekan satu MGMP. Sebagai orang yang tahu persis kesulitan yang dialami para penulis buku, penyusun materi maharah dalam pelajaran, aku tahu persis bagaimana perasaan rekanku yang dicela itu. Subhanallah... betapa lidah manusia luar biasa dampaknya bagi kehidupan orang lain dan dirinya sendiri.
Allah sudah memberi peringatan keras akan bahayanya lisan yang tidak dijaga.
Anak-anakku...aku berwasiat kepada kalian, untuk selalu bertutur kata yang santun, ramah, dan usahakan menegur orang dengan halus. Ucapan yang halus dan baik merupakan sedekah kita kepada orang lain.

qul khairah aw liyasmut...berucaplah yang baik, kalau tidak bisa, maka diam lebih baik bagimu.

Rosy Days

I love the blue sky
I love the blue mountain
I love the blue lake
I love the blue of the ocean
I love the the blue of Indonesia
I love the blue of your heart

Biru selalu mempesona
Setidaknya untukku pribadi
Setiap pernak pernik berwarna biru selalu berhasil mencuri perhatianku

Sekitar 3 hari yang lalu hatiku membiru
Merasa sentimentil dan sensitif
Hanya perlu satu pencetus untuk membuatku menangis tersedu-sedu
Ternyata eh ternyata
Selidik punya selidik
Diriku dilanda pre menstruation syndrome..
Alhamdulillah....

Perempuan memang makhluk Tuhan yang unik
Super duper unik malah
Tidak mudah untuk bisa menyelami tabiat dan hati perempuan
Jika bahagia, hatinya akan penuh bunga
Jika berduka, maka seluruh dunia juga akan kehilangan tawa

Tetaplah menjadi perempuan yang bahagia
Agar hari-hari selalu penuh bunga
Let the days are the rosy days...

SAATNYA MENEPI

Ketika keadaan serasa memojokkan
Ketika kehadiran serasa diabaikan
Ketika kenyataan tak sesuai harapan
Ketika teman tak lagi sejalan

Ketika keadaan terasa mengecewakan
Ketika harapan serasa jadi khayalan
Ketika asa melayang perlahan
Ketika suasana hati tak mampu dikendalikan

Ini adalah pertanda pasti
Saatnya untuk menepi
Menepikan diri
Mendekat ke Ilahi
Mencurahkan isi hati
Kepada Dzat Yang Maha Memiliki

Stop talking
Stop pretending
Stop complaining
Stop blaming

Ilahi lastu lilfirdausi ahla, wala aqwa 'alannaril jahiimi......

BE YOURSELF

Penting sekali untuk kita tahu siapa sebenarnya sejatinya kita. Banyak teori tentang siapa kita, tapi sulit sekali untuk menjadi diri kita sendiri.

Menyenangkan sekali ketika kita bisa berucap dan dan bersikap dengan jujur. Tanpa pretensi, tanpa basa basi.

Khawatir begitu, cemas begini, takut kalau melukai dan seterusnya, terkadang menjadikan kita memaksa diri untuk menjadi orang lain. Membiarkan orang lain memegang kendali atas hidup kita.

Menjadikan orang lain alasan kita untuk berperilaku. Menyesakkan itu pasti.

So, stop pretending to be someone else, don't let them hold the pen to write your own life. Just be yourself, and Allah will allow you to know Him well.

HADIAH

Anak-anakku adalah hadiah yang diberikan Allah dalam hidupku.
Meskipun hanya titipan, mereka adalah amanah, penyejuk hati, dan perhiasan mata.
Menjadi hamba yang dipercayai mengemban amanah adalah anugerah yang luar biasa.

Siapapun di dunia ini akan merasa bahagia menerima hadiah.
Junjungan kita juga mengajarkan untuk selalu memberikan hadiah.

Tahun ini sungguh tahun yang kusyukuri. Ulang tahunku yang selalu indah dari tahun ke tahun. Alhamdulillah, tahun ini masih banyak hadiah yang kuterima. Yang paling istimewa adalah doa dan cinta mendalam yang mereka berikan.

Hari ini, meski berjarak 17 hari dari hari ulang tahunku, aku mendapatkan kado indah dari seorang teman. Sayangnya begitu tulus, mesranya begitu indah.
Hatiku berdesir, nyaliku menciut, tak sanggupku tuliskan satu persatu keindahan perasaanku saat ini. Terimakasih Ya Rabb, semoga umurku berkah, semoga Engkau meridhoiku, dan aku menjadi hamba yang ridho dengan takdirMu. Amien..
 

Chasing itu Juga Penting

Don't judge a book by it's cover

Tapi ketika saya membeli buku, cover bagi saya penting...
Cover bisa jadi gambaran umum tentang buku itu sendiri
Cover adalah representasi penulisnya
Cover bisa jadi promosi gratis untuk sebuah buku
Cover bisa jadi menunjukkan kelas penerbitnya
Cover bisa jadi menunjukkan mahal atau murahnya sebuah buku

Mungkin kita pernah merasa tertipu dengan penampilan luar orang lain. Yang terlihat indah di luar, tapi ternyata tak seindah hati ataupun perilakunya.

Mungkin juga di lain waktu, kita tertipu pada chasing atau bungkus suatu benda atau barang yang kita beli. Betapa terkadang chasing atau penampilan seseorang tidak selalu sama dengan sejatinya dirinya.

Mulai dari detik, yuk kita sesuaikan penampilan dengan perilaku kita. Foto saya di atas memang adanya saya. Saya masih belajar dan berproses menjadi muslimah kaffah. Saya orang yang tidak pintar berpura-pura berpenampilan alim, sementara saya masih sering melakukan banyak kesalahan. Kalo ada sebagian teman saya mengatakan sudah tua masih pake celana jeans, misalnya, saya selalu punya jawaban.

Guru spiritual saya, istilah keren untuk ustadz atau orang yang lebih kita hormati karena pemahaman agamanya lebih dari kita, adalah ustadz yang tidak mementingkan penampilan luar. Beliau berpakaian biasa dalam keseharian, celana kasual, tshirt atau hem biasa, terkadang beliau juga mengenakan celana jeans. Saat mengajipun, beliau juga tidak berlebihan, cukup sarung, peci plus baju koko sederhana. Namun, jangan ditanya soal ilmunya. Pengalaman saya pribadi, saya pernah mendapatkan masalah dengan orang, yang, secara fisik, menunjukkan dia orang yang banyak beribadah, indikasinya adalah ada atsarus sujud di keningnya. Tak dinyana, dalam perniagaan, beliau ingkar janji, menyakitkan hati. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan, tapi saya memiliki trauma tersendiri berurusan dagang dengan tipikal orang seperti itu, bertemu dengan 3 orang seperti itu rasanya sudah cukup.


Menjaga image, menjaga penampilan, agar selalu good-looking itu penting, apalagi sebagai perempuan, merawat diri itu sudah ,merupakan wujud syukur kita kepada Yang Maha Indah.

Mungkin saya tidak punya tubuh seindah Salma Hayek, tapi saya selalu berusaha tampil bersih, rapi, wangi dan serasi di depan murid-murid saya. Ditambah hati yang bersyukur plus senyum yang tulus, saya yakin tampilan atau chasing saya maksimal. Semoga.

WHY....?

Mengapa begini
Mengapa begitu
Mengapa berhenti mencoba
Mengapa acuh saja

Mengapa tidak berusaha
Mengapa tidak terbuka
Mengapa tidak bersama
Mengapa

Sejuta mengapa lainnya
Menari-nari di kepala
Tanpa berani mengemuka
Lalu apa bedanya dengan para pecundang

Para penakut
Para pembelot
Yang hanya berani di belakang
Para sengkuni
Yang menebar iri dan dengki

Tidak.
Ceritanya berbeda
Konteksnya tak lagi sama
Logikanya tak seiring
Hatinya tak sejalan

Tapi...Mengapa...?

LIFE IS A CHOICE

Entah sejak kapan dan darimana saya mendapatkan ungkapan ini

Hidup dimulai dengan B (birth) dan diakhiri dengan D (death)

di tengahnya ada huruf C (choice)

So, life is all about choice

Pilihan

Seberapa pintar kita bisa memilih

Memilah, meng-edit, memodifikasi, dan seterusnya

Setiap pilihan pasti mengandung konsekwensi. sebagai orang dewasa kita pasti paham maknanya. Hanya yang tidak bijak yang tidak siap menghadapi konsekwensi dari pilihan hidup yang dia buat sendiri.

Bicara tentang konsekwensi, di awal pembelajaran, ketika bertemu dengan anak-anak baru, mereka biasanya mengajak saya berkenalan. Dalam bahasa keseharian bisa dikatakan tak kenal maka tak sayang. Tapi berapa banyak mereka yang saling kenal justru saling tidak sayang, saling membunuh karakter, saling bermusuhan, dan bahkan saling menikam. Maka, sebelum menyebutkan nama dan seterusnya, saya selalu bilang ke mereka, kalo sdh tahu nama dan tetek bengek tentang saya, maka mereka minimal harus senyum ketika bertemu saya. hanya itu, saya tidak meminta yang lainnya. Senyum, itu saja sudah lebih dari cukup, mengingat semakin lama, rasa takzim, rasa memiliki, rasa peduli siswa kepada guru kian luntur.

Terlepas dari maraknya berita yang menyudutkan posisi guru, banyaknya kasus pelecehan dan sikap tidak menyenangkan guru, kita harus mulai sesuatunya dengan bermuhasabah, memeperbarui niat, dan belajar mendidik kembali diri kita masing-masing. Guru juga manusia biasa, tak luput dari alpa dan kesalahan. Mereka juga memiliki kecerdasannya masing-masing. Kepintaran seorang guru belum bisa menjadi jaminan dia akan disayangi murid-muridnya. Pengalaman 13 tahun mengajari saya bahwa hanya mengajar dengan hatilah yang mampu menghasilkan bonding atau ikatan yang kuat antara guru dengan muridnya, bahkan setelah mereka meninggalkan bangku sekolah menuju tahapan hidup selanjutnya. 

Dengan usaha keras, saya berupaya merubah persepsi murid-murid saya untuk belajar bersama saya. Saya berusaha mengenal mereka one by one. Saya panggil nama mereka, agar mereka tahu saya menghargai keunikan karakter mereka masing-masing. Saya ubah persepsi mereka dari belajar menegangkan menjadi belajar menyenangkan .Dengan belajar membuat kaligrafi, saya ajari mereka tentang seni dan keindahan, tentang sikap tegas dan kelenturan, tentang memperhalus perasaan dan budi pekerti. Dan kenapa mereka harus menulis satu dari 99 Asma'ul Husna yang paling mereka sukai ? Karena dengan namaNya saya ingin mereka memulai belajar tentang kehidupan, dengan namaNya yang Maha Indah saya ingin mereka berdoa dan memohon pertolongan.

Untuk anak-anak yang lebih mahir, saya ajari mereka puisi berbahasa Arab, mereka browsing di internet, mencari sendiri puisi yang mereka sukai, mengajari mereka cara melafalkannya dengan fasih, saya praktekkan puisi di depan mereka, sehingga mereka bisa tersenyum, bahkan berkaca-kaca. Sungguh hal-hal sederhana yang sangat saya syukuri. Mereka unjuk kebolehan mereka, di depan saya dan teman-temannya, saya beri mereka nilai bukan dengan angka, melainkan dengan bintang, bintang satu untuk yang biasa, bintang dua untuk yang luar biasa, bintang tiga untuk yang istimewa. Mereka bisa tersenyum malu-malu melihat nilai mereka, karena bagi saya mereka tetap bintang di hati saya.

Saya memilih untuk selalu tersenyum dan bersyukur, bagaimana dengan anda ?

Selamat tersenyuuuuum........  

Secret Admirer

 hadirmu perlahan

menyusup dalam pelan

tersenyum dalam diam

jarang kudapati kini

mata indah bertelaga sepertimu

ijinkan ku

tuk merangkai kata penuh makna

tuk gambarkan kekagumanku

dan inginku yang sangat

tuk bermain 

di kedalaman hatimu

di hangat tatapanmu

 ijinkan ku 

tuk mengagumimu

dengan caraku

ijinkan ku

tuk menyapu mendung

yang terbayang nyata 

di manis senyummu 

Alhamdulillah

Alhamdulillah...
Hanya itu yang dapat aku ucapkan
karena kemarin dan hari ini aku telah berhasil mengendalikan emosi negatif yang aku rasakan
marah...
manusiawi..
wajar...
normal...
biasa...
tapi aku....
bukan orang biasa
aku akan selalu bisa menjadi luar biasa
abnormal..
kenthir..dan aku suka dengan julukan Ade kenthir
karena kenthir is a keyword for successful person
xixixiixi....
yes, it's me..
aku memilih untuk tetap tersenyum meskipun sejatinya aku marah
aku mencoba meneladani Rasulullah ketika marah..beliau hanya memalingkan muka dan beristighfar


anak-anakku alias murid-muridku adalah istimewa
mereka akan selalu istimewa di hatiku
tidak peduli meskipun mereka menyakitiku
membanding-bandingkanku dengan guru favorit mereka
mereka tetap selalu istimewa

meskipun kejujuran mereka mampu merobek hatiku
meskipun acuhnya mereka mengoyak ego-ku
mereka tetaplah istimewa

aku adalah seorang guru
tugasku mendidik diriku sendiri
agar aku layak menuntun mereka
dari kegelapan menuju terang
dari tidak tahu menjadi mengerti, bukan hanya sekedar tahu
dari acuh menjadi peduli

aku adalah seorang perempuan
tugasku mulia mengabdi kepada Sang Pencipta dan sesama
tak akan ada kata menyerah
untuk berusaha menjadi pencerah....

I'm a teacher, an educator
being happy is a must
since unhappy teacher can't make the students happy

BEGINI SEMESTINYA KITA

Selalu diam
Berbicara seperlunya
Bicaranya fasih, ringkas tapi padat

Hatinya selalu sedih

Berpikir terus menerus


Menghargai nikmat sekecil apapun tanpa pernah mencaci
Tak pernah mencela makanan, bila suka dimakan, bila tidak ditinggalkan
Tak pernah marah menyangkut urusan dunia
Bila kebenaran dilanggar, tak ada yang mampu mengekang amarah beliau
Bila marah, beliau memalingkan muka
Bila senang, beliau memejamkan mata


Tak pernah berkata kotor, berbuat keji dan melampau batas, serta berteriak di pasar
Tak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan
Bahkan beliau memaafkan dan berlapang dada
Tangan beliau tak pernah memukul selain dalam jihad di jalan Allah

Bila menghadapi dua hal, beliau memilih yang termudah selama tidak menimbulkan maksiat
Di rumah, beliau adalah manusia biasa yang mencuci baju, memerah susu, dan mengerjakan sendiri segala keperluan dirinya
Di saat duduk ataupun berdiri, beliau senantiasa berzikir
Raut wajahnya selalu cerah, perangainya dapat ditiru dengan mudah, lemah lembut dan ramah
Tidak pernah berlaku keras dan kasar, berteriak dan mencela orang


Tiga hal yang dijauhi ; perselisihan, congkak, dan segala yang tidak diperlukan
Bicaranya memukau siapapun yang mendengarnya
Seolah ada burung melintas di kepala mereka
Bagi mereka yang melihat beliau sepintas lalu, ia akan takut bercampur hormat
Bagi yang sering bergaul dan telah mengenal baik beliau, ia akan mencintainya tanpa batas
Dimanapun beliau duduk, disitu terpancar cahaya ilmu, sikap malu dan sabar serta amanah
Tidak suka memotong pembicaraan orang, kalo ingin memotong, beliau menyetop atau berdiri


Paling lapang dada
Paling halus wataknya
Paling ramah tata pergaulannya

SUBHANALLAH....
Sholawat dan salam semoga abadi mengalir kepada beliau, segenap keluarga serta sahabat beliau..

(diambil dari beberapa sumber)

IN THE NAME OF ALLAH

In the name of Allah, The Most Gracious, The Most Merciful

Memulai hari dengan basmalah, memperbaiki niat setiap saat, agar setiap ucapan dan aktivitas yang kita lakukan bermakna, makna ibadah serta pengabdian kita kepada Sang Kholiq. Berapa banyak manusia yang umurnya habis untuk hal-hal yang tiada guna, tersadar ketika waktu tlah hampir habis.

Kumulai dan kuniatkan jemari ini merangkai kata demi kata, dengan bismillah. Semoga hanya kemanfaatan yang didapat bagi siapapun yang membaca tulisanku.
Semua berawal dari si imut Humaida Fatwati yang suka ber'brain storming' denganku tentang berbagai hal. Pernak pernik dan dan lika liku kehidupan di madrasah yang penuh tantangan.
Sampailah pada titik, dimana ide muncul untuk mengabadikan semua ucapan kita dalam bentuk tulisan.
Artikel How and Why menulis, tulisan dari  Asma Nadia yang dikirimkannya saat chatting, berhasil memprovokasiku untuk belajar menulis kembali. Thanks to Huma.....

Satu buku dalam sekali hidup...come on...but how come...
hehehe...belum-belum sudah berasa desperate...

Bismillah...semoga Allah memudahkan niat baikku untuk menyampaikan yang benar meskipun sedikit.
Bismillah...semoga bukan hanya semangat sesaat..yang cepat menguap...
bismillah....semoga istiqomah... 

 

HE'S THE CHOSEN ONE

Wajahnya bundar menawan
Berpijar seperti cahaya purnama
Warna kulitnya putih bunga
Mulutnya lebar
Giginya indah
Matanya lancip merekah fajar
Dengan bulu mata panjang

Rambutnya berombak
Tidak keriting, tidak lurus
Berjuntai hingga cuping telinga
Atau kadang antara telinga dan leher
Atau juga memanjang hingga kedua pundaknya

Pada rambutnya yang hitam
Hanya terselip uban sedikit
Bahkan hingga di akhir hayat

Tubuhnya semampai
Tidak tinggi, tidak pendek
Beratnya ideal
Tidak ringan, tidak berat
Tidak kurus, tidak gemuk
Dadanya bidang
Jauh jarak antara dua pundak

Kedua kaki dan tangannya kokoh
Telapaknya luas terbuka
Lembut dan halus pula

Anas, pelayannnya berkata :
"belum pernah kusentuh kain sutra lebih lembut dibanding telapak tangan Rasulullah.
Dan belum pernah kucium aroma lebih wangi dibanding aromanya."


Ya Rasulallah, Ya Habiballah....betapa rindunya kami padamu...sejuta sholawat takkan sanggup tuk mengungkapkan kecintaan kami padamu...


Ya Sayyidul anbiya'....akui kami sebagai umatmu..