Dalam keheningan ini, begitu senyap..banyak
waktu yang disediakan Allah bagiku untuk merenung, bermuhasabah, menghitung
nikmat Nya yang seringkali aku abaikan. Dalam kesendirian ini, ku sampai pada
titik sadarku, bahwa hadirku kiranya cukup berarti bagi orang-orang di
sekitarku. Dalam masa ujian ini,
kusyukuri penuh kehadiran mereka yang kusayangi, kusyukuri penuh kasih sayang
Allah yang tercurah untukku. Semakin ku mendekat, Ia semakin nyata dekat dalam
hatiku…hanya Asma agungnya yang kusebut, ketika perih mendera ragaku, ketika
ngilunya menghunjam jantungku, ketika rasa sakit mengoyak kesabaranku. Hanya
Dia, hanya Allah yang kusebut, berharap belas kasihNya kepadaku.
48 hari telah berlalu. Aku masih disini,
di kamar ini, berjibaku dengan rasa sakit yang Allah tunjukkan, agar aku dapat
mensyukuri semua nikmat yang selama 36 tahun umurku Dia berikan. Agar aku
tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh. Agar aku mampu mengkhatamkan
Alquran-ku tanpa terganggu kesibukan duniawi yang terkadang membelenggu.
48 hari telah berlalu. Aku masih
bersemangat untuk pulih, meski terkadang rasa perih merampas, merongrong
pertahananku. Aku bersyukur, sungguh bersyukur…diberikanNya keluarga yang sungguh
sabar merawatku, bergadang menemani mataku yang sulit terpejam di malam hari.
Duh Allah Yang Maha Welas Asih….sayangilah keluargaku, jaga dan lindungi mereka
selalu, bahagiakan hati mereka
, limpahkanlah untuk mereka pahala dan kebaikan yang
terus mengalir…seperti air mata yang tak pernah berhenti mengalir saat ku
mengingat kebesaranMu. Amien….